PADANG-Masyarakat Lapau Banjuang Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang memblokir truk bermuatan galian “C” yang selalu melintas di ruas jalan Gunung Sarik – Baru, Senin siang (15/6 /2020). Warga tersebut memblokir jalan tesebut karena supir truk tanah clay wan prestasi terhadap janji sebelumnya.
Sebelumnya, penambang berjanji menyiram jalan dan menutup muatan tanah dengan terpal. Namun, kedua item perjanjian tersebut tidak diindahkan para supir truk.
“Sehingga akibatnya sepanjang jalan Gunung Sarik – Balai Baru Kecamatan Kuranji tersebut dihiasi kabut, sehingga dikeluhkan warga,” tutur Dasril, Ketua Ikatan Remaja Lapau Banjuang Sekitarnya (Irlan), kemarin.
Tidak itu, sebelumnya penambang juga berjanji tidak melakukan aktivitas tambang jika turun hujan. Namun, hal ini juga sudah tidak diindahkan lagi. Soal debu ini tidak saja dikeluhkan soal kesehatan saja, akan tetapi juga bedampak terhadap dagangan warga berjualan di sepanjang ruas jalan sepanjang dua kilometer tesebut. Apalagi, terhadap dagangan yang sifatnya kuliner basah.
Maka warga sangat mengharapkan para supir truk selalu lalu lalang itu kembali ke kesepakatan awal. Yakni, menutup muatan truk dengan terpal, menirami jalan yang berdebu dan tidak menambang ketika hujan turun.
Dampak dari aksi protes warga tersebut mengakibatkan ruas jalan Gunung Sarik – Balai Baru tersebut macet. Sehingga arus lalu mencari jalan alternatif.
Jelang sore, terjadi dialog yang melibatkan warga, Ketua Pemuda, Ketua LPM, Lurah Gunung Sarik Zahardi, Kapolsek Kuranji Kompol AKP Armijon dan Babinsa serta pengusaha tambang. Namun, dialog warga dengan penambang yang difasilitasi petugas tersebut tidak melahirkan kesepakatan. (rjk)
Comment