PADANG – Guna memastikan tidak terjadi kesalahan dan maladministrasi, kedatangan Alat Pelindung Diri (APD) oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar disaksikan langsung oleh Kejaksaan dan Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP).
Anggota Badan Akuntanbilitas Pengawasan pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumbar, Jun Suwarno, mengatakan, dirinya dari unsur BPKP Perwakilan Sumbar, bersama perwakilan Kejati Provinsi Sumbar dan Inspektorat Provinsi Sumbar hadir menyaksikan pembongkaran APD setiap kali tiba dari Shanghai, Tiongkok via Jakarta. Langkah itu memastikan pemesanan dan APD yang datang sesuai aturan dan kebutuhan.
Ditegaskannya, kehadirannya merupakan bagian dari pengawasan terhadap proses pengadaan APD yang dilaksanakan BPBD Provinsi Sumbar melalui APBD Provinsi Sumbar.
“Ini bagian dari pengawasan, kita harus memastikan barang dan kebutuhan sesuai. Termasuk administrasi sesui aturan,”ujarnya saat menyaksikan pembongkaran APD di Pusdalops BPBD Sumbar, Senin (18/5/2020).
Kedatangan perangkat APD kali ini menurutnya, merupakan pengadaan APD tahap 2 dan yang ke empat kalinya dilaksanakan. Untuk tahap 2 ini APD yang didatangkan terdiri dari baju hazmat, masker N95, penutup kepala dan sarung tangan (hand glove).
Jun berharap dengan pengadaan APD yang dilaksanakan BPBD Provinsi Sumbar ini, dapat bermanfaat dan segera didistribusikan untuk digunakan pihak yang membutuhkan, yakni, rumah sakit yang ada di Sumbar.
Dalam proses pengadaan APD ini, Jun meminta kepada BPBD Provinsi Sumbar, agar menyiapkan dokumen berupa surat-surat pesanan APD ini. Sehingga dengan dokumen tersebut tim pengawas bisa melihat lebih detail proses pengadaannya.
Saat ini, dalam proses pengadaan APD ini, menurut Jun, pihaknya bersama tim pengawas sudah melihat dokumen berupa surat jalan barang APD.
“Surat jalannya sudah kami lihat. Sehingga kami bisa mengecek seperti apa barangnya,” terang Jun.
Namun, Jun berpesan kepada Kepala BPBD Provinsi Sumbar, jika ke depan akan melakukan pengadaan APD lagi, agar tidak hanya dokumen surat jalan saja, tetapi juga dilengkapi dokumen pemesanan.
“Surat pemesanan dan surat jalannya seharusnya ada di lokasi. Sehingga, kami bisa melihat lebih baik lagi,” harapnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar kembali mendatangkan sejumlah perangkat alat pelindung diri (APD) dari Shanghai, Tiongkok, Senin (18/5/2020). APD yang datang tersebut dibongkar langsung di Gudang Logistik Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Provinsi Sumbar.
Perangkat APD yang didatangkan tersebut terdiri dari, tambahan baju hazmat premium, sebanyak 7.800 pcs. Di mana sebelumnya, juga telah didatangkan 52.200 baju hazmet premium dari total 60.000 pcs yang sudah dipesan.
Juga ada masker N95 untuk dokter dan tenaga medis sebanyak 60.000 unit, sarung tangan (hand glove) sebanyak 60.000 unit, penutup kepala medis sebanyak 60.000 unit dan kacamata goggles sebanyak 10.000 unit. “Kemarin, juga sudah didatangkan 5.000 unit sepatu boot pelindung,” ujarnya.
Dengan kedatangan perangkat APD kali ini, maka perangkat APD yang didatangkan sudah lengkap satu set, untuk tenaga medis.
”Dengan mendatangkan 60.000 APD lengkap, maka jumlah ini bisa memenuhi kebutuhan APD tenaga medis di Sumbar, untuk satu bulan ke depan. Kalau sudah habis nanti, kita pesan lagi,” ujar Kepala BPBD Sumbar, Erman Rahman.(Bdr)
Comment