PADANG – Meski ancaman virus corona menghantui masyarakat, Gubernur Irwan Prayitno belum mengeluarkan larangan bagi pegawai maupun masyarakat untuk perjalanan luar negeri. Dia sendiri mengaku berpikir panjang untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.
“Pelarangan belum, tapi ini akan jadi perhatian kami,” katanya, Selasa (3/3/2020) ditemui di Istana Gubernuran Sumbar.
Irwan dalam waktu dekat juga tidak punya jadwal dalam untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.
“Jadwal kita belum ada dalam waktu dekat ke luar negeri. Lagi pula berpikir juga untuk ke luar negeri ditengah kondisi saat ini,” katanya.
Irwan menyampaikan, malah, banyak kunjungan dari luar negeri yang membatalkan untuk datang ke Sumbar. Seperti di Unand akan ada tamu luar negeri pada 4 Maret besok, namun dibatalkan.
“Tamu dari luar juga banyak membatalkan kunjungan ke Sumbar. Seperti ada tamu dari luar ke Unand tanggal 4 dibatalkan,” terangnya.
Disampaikannya, untuk jalur masuk pendatang dari luar negeri sudah ada protap tersendiri di bandara. Saat ini baru untuk kedatangan orang dari luar negeri. Sedangkan di dalam negeri belum.
“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak panik. Kemudian mohon bantuan dari kawan-kawan media untuk memberitakan proporsional sehingga tidak menambah kepanikan ditengah masyarakat,” tukasnya.
Pemprov Gandeng Polda Sumbar Ungkap Penimbunaan Masker
Masker
Melambungnya harga masker yang kian menghilang di pasaran membuat Pemprov Sumbar, Gubernur Irwan Prayitno juga telah menyurati bupati dan walikota untuk segara melakukan langkah antisipatif.
Pemprov Sumbar akan menggandeng Polda Sumbar untuk menelusuri apakah terjadi penimbunan masker oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Untuk layanan kami menyiapkan Rumah Sakit Ahmad Mochtar dan M Djamil untuk menangani pasien dengan gejala corona ini. Untuk masker, kmi akan koordinasi dengan Polda Sumbar untuk menelusuri persoalan ini,” katanya.
Selain itu, Irwan mengaku akan mengadakan pertemuan dengan Dinas Kesehatan Provinsi untuk membicarakan kelangkaan dan solusinya.
“Nanti kita tentukan apa langkah selanjutnya. Namun demikian saya minta masyarakat tidak panik,” ungkapnya.
Dia juga berharap media ikut berperan sehingga masyarakat tidak panik. Tepat memberitakan secara proporsional.
Untuk diketahui, harga masker tidak hanya mahal, tapi juga sulit didapat. Dibeberapa apotek di Kota Padang terjadi kekosongan sejak seminggu bahkan ada apotek tidak mendapatkan stok dari sebulan yang lalu.
Maskar merek sensi dari harga Rp80 ribu perbungkus (isi 50) naik menjadi Rp300 ribu. Sedangkan yang merek biasa dari harga 35 ribu naik menjadi Rp185 ribu.(Bdr)