Peristiwa

Tingkatkan Kenyamanan Wisatawan, BPBD Sumbar Dirikan Posko Pengamanan di Pulau Pagang

390
×

Tingkatkan Kenyamanan Wisatawan, BPBD Sumbar Dirikan Posko Pengamanan di Pulau Pagang

Sebarkan artikel ini
Kepala BPBD Sumbar, Erman Rahman berada di Kapal Rescue BPBD Sumbar menuju posko Pulau Pagang, Kawasatan Wisata Mandeh, Pesisir Selatan Kamis (13/2).ist

PADANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar dirikan pos pengamanan pariwisata di kawasan wisata Mandeh. Posko ini guna memberikan rasa aman bagi wisatawan yang akan berkunjung di pulau-pulau yang ada di Mandeh.

“Kita sudah menempatkan pos penjagaan dan personel di Pulau Pagang,”sebut Kepala BPBD Sumbar, Erman Rahman kemarin.

Dikatakannya, posko tersebut tugasnya setidaknya seperti pengaman ala flem By Watch. Hanya saja posko ini teruntuk bagi kawasan, tidak hanya satu hamparan pantai.

“Sifatnya adalah, menjadi pertolongan pertama jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Karena di posko dilengkapi dengan radio dan alat komunikasi lainnya,”sebutnya.

Untuk mengakses sejumlah pulau-pulau tersebut, BPBD Sumbar juga mendapatkan kapal Rescue dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2019. Kapal dengan kapasitas 400 Pk dapat menempuh kecepatan 25 knot/jam.

Baca Juga:  Sering Muncul di Televisi Jadi Alasan Warga Pilih Nasrul Abit

Dengan kapasitas tersebut, maka BPBD dapat menjangkau kawasan Mandeh dalam waktu setengah jam. Sehingga dengan fasilitas mitigasi bencana seperti itu diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi wisatawan yang berkunjung ke Mandeh.

“Untuk pengamanan ini, kita membutuhkan fasilitas yang serba cepat. Selain penangan korban bencana juga koordinasi,”ungkapnya.

Diakuinya, saat ini BPBD Sumbar memiliki dua kapal untuk penanganan bencana di laut. Satu jenis speadboad dengan kapasitas 6 orang dengan speksifikasi mesin 200 Pk.

“Kita harapkan perkembangan pariwisata Sumbar terus pesat, sehingga berpengaruh bagi perekonomian masyarkaat,”sebutnya.

Supermarket Bencana
Diakuinya, Sumbar saat ini masih menjadi ‘supermarket’ bencana. Terutama bencana banjir dan banjir bandang dan longsor. Karena Sumbar memiliki topografi yang berbukit-bukit dan lembah. Bahkan, tak sedikit pemukiman penduduk yang ada di kemiringan.

Baca Juga:  Pjs Wako Bukittinggi Ucapkan Selamat Hari Jadi Provinsa Sumbar ke 79

Selain itu juga bencana gempa, tsunami dan badai di laut. Bahkan, 11 Nelayan Pesisir Selatan masih hilang setelah diterpa badai. Untuk itu sarana dan prasarana mitigasi bencana di laut sangat diperlukan pula.

“Kita Sumbar adalah supermarket bencana, kita harus selalu siapsiaga,”ujarnya. (Bdr)