PADANG — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Prof. Dr. H. Irwan Prayitno menghadiri pertemuan tahunan Rapat Forum Komunikasi Ekonomi Kreatif (FKEK) di ruang rapat Dinas Pangan Sumbar, Jumat (24/1/2020) yang merupakan salah satu langkah awal untuk meningkatkan kerja sama dalam pembangunan Sumbar.
Rapat FKEK merupakan sebuah forum untuk memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan antara pusat dan daerah dalam upaya menciptakan stabilisasi harga pada umumnya dan pengendalian inflasi pada khususnya.
Menurut gubernur Sumbar, inflansi Sumbar tahun 2019 sebesar 1,67 persen yang termasuk terbaik di Sumatera dan peringkat dua terbaik di Indonesia.
“Harus terus kita tingkatkan, berbagai isu yang berkembang ditengah masyarakat, terutama yang berhubungan dengan masalah inflansi perlu direspon dengan cepat,” ucap Irwan Prayitno.
Adapun isu permasalahan inflansi di Sumbar terkait daya beli masyarakat yang masih rendah sesuai dengan pendapatan tetap sebab pendapatan riil menurun.
“Perlu adanya sinergi keterpaduan antar stakeholder dengan instansi terkait lainnya dalam menghasilkan strategi pengendalian inflansi,” katanya.
Gubernur mengatakan, strategi pengendalian inflansi harus ada empat (4K) hal pendukung, yakni Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, Komunikasi ekspektasi dan Keterjangkauan harga, mulai dari hulu sampai ke hilir.
Ketersediaan pasokan, pemda bekerjasama dengan kelompok tani dari berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan. Mempersiapkan pasokan sesuai dengan kondisi, bahkan lebih dari kebutuhannya. Jalur distribusi pangan dan kebutuhan pokok juga telah dipersiapkan sehingga mudah untuk diakses masyarakat.
Akses pangan murah bersubsidipun terus diperluas dan mudah diperoleh oleh masyarakat. Untuk mendukung proses distribusi dan transportasi, aparat terkait telah disiapkan instrumen untuk mempermudah kelancarannya.
Seperti kesediaan pasokan BBM dari Pertamina memastikan bahwa pasokan lancar, stok cukup, dan sewaktu-waktu dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat.
“Saya berharap kelangkaan premium dan solar bisa diatasi segera. Apapun itu, sangat menggangg transportasi distribusi pangan dan kebutuhan pokok,” tuturnya.
Selain itu gubernur juga menyampaikan dalam mengembangkan ekonomi kreatif, UMKM di daerah pariwisata bisa melalui berbasis sumberdaya dan keunggulan lokal.
“Kita semua harus memberikan perhatian khusus agar Pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah Kawasan Ekonomi Khusus Sumbar semakin menggeliat, dapat menggerakan roda perekonomian sekaligus dapat menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat setempat,” ungkapnya.
Gubernur menambahkan bahwa pelaku ekonomi kreatif di Sumbar saat ini sudah banyak dan perlu dikembangkan dan dikemas lebih baik lagi.
“Untuk itu diperlukan upaya-upaya yang konkrit, antara lain dengan mengoptimalkan pengelolaan komoditas unggulan di Sumbar dan meningkatkan pembangunan infrastruktur serta konektivitas,” sebut Irwan Prayitno. (*/rjk)
Comment