PADANG — Kelompok Tenun Padi Sarumpun di Kampung Tenun kabupaten Solok, ternyata dapat menghasilkan sebuah motif tenun baru, yang bernama “Markisa Babijo Ameh”. Hebatnya lagi, motif ini merupakan karya masyarakat Kampung Tenun itu sendiri, setelah menerima serangkaian pelatihan desain Tim Dosen dari Universitas Negeri Padang (UNP).
“Dengan adanya keterampilan baru dalam membuat desain motif, diharapkan nantinya Tenun Padi Sarumpun bisa menawarkan berbagai alternatif sesuai selera dari konsumen. Selain itu, keterampilan dalam membuat kemasan juga dirasakan perlu, mengingat produk yang kami hasilkan merupakan produk mahal, yang tentunya membutuhkan kemasan yang bagus,” kata Zarti Dewita, Jumat (1/11/2019).
Ketua Kelompok Tenun Padi Sarumpun Zarti Dewita mengungkapkan rasa gembira serta terimakasih, karena kegiatan Pengabdian dari UNP telah membawa manfaat kepada kelompok tenun yang ia pimpin tersebut. Kelompok yang awalnya bernama Kelompok Tenun Mulia ini merupakan kelompok yang relaitf baru, sehingga belum begitu banyak memiliki motif.
Secara terpisah Ketua Tim Pengabdian dari UNP yang dipimpin Okki Trinanda mengatakan bahwa, tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini untuk memperkuat strategi pemasaran Kelompok Tenun Padi Sarumpun, mulai dari pembuatan kemasan yang lebih eksklusif, hingga diversifikasi produk.
Pelatihan pembuatan motif itu sendiri sambung Okki Trinanda merupakan salah satu kegiatan dari berbagai pelatihan yang dilaksanakan. Dan kegiatan ini menghasilkan luaran yang menggembirakan, yaitu dihasilkannya sebuah motif baru, yang nantinya akan menjadi salah satu ikon tenun di Kabupaten Solok.
Okki juga mengatakan, tindak lanjut dari kegiatan ini adalah mendaftarkan Hak Cipta dari motif tersebut ke Ditjen HKI atas nama Kelompok Tenun Padi Sarumpun dan UNP. Serta, di tahun depan, kegiatan Pengabdian akan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan produk-produk turunan tenun, seperti tas, tempat tisu, dompet dan lain sebagainya.
Tim Pengabdian UNP dipimpin oleh Okki Trinanda dan beranggotakan Astri Yuza Sari, serta para narasumber Thamrin dan Riri Trinanda. (*/rjk)
Comment