Ekonomi

Jokowi Tak Pernah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi

146
×

Jokowi Tak Pernah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi

Sebarkan artikel ini

PADANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2014 berjanji akan membuat ekonomi Indonesia tumbuh hingga 7%. Namun, hingga akhir jabatannya bersama Wapres Jusuf Kalla, belum pernah sekalipun berhasil mencapai target pertumbuhan ekonomi yang direncanakan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, sejak 2014 ekonomi nasional hanya mampu tumbuh di level 5,02%. Angka tersebut jauh berbeda dari asumsi dasar yang dipasang pemerintah dalam APBN, yakni sebesar 5,5%.

Alih-alih semakin naik, angka ekonomi nasional pada 2015 yakni 4,88%. Angka tersebut turun drastis dan menjadi yang paling rendah sejak enam tahun sebelumnya.

Sedangkan pada 2016, ekonomi nasional ditargetkan sebesar 5,1%, kembali tidak mampu direalisasikan pemerintah. Tercatat, pertumbuhan ekonomi di tahun ini hanya berada di level 5,02%.

BACA JUGA  Puluhan Pelaku Usaha Dilatih Terampil Disnakerin Padang

Selanjutnya, pemerintah juga tidak bisa merealisasikan pertumbuhan ekonomi di level 5,2% pada 2017. Sepanjang 2017, perekonomian nasional hanya berada di level 5,07%.

Terakhir, 2018 pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,17%. Angka ini pun lagi-lagi tidak sejalan dengan target yang ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABNP) 2018 sebesar 5,4%.

Jokowi harus menerima fakta, selama lima tahun memimpin Indonesia bersama Wapres Jusuf Kalla, tidak pernah sekalipun berhasil mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan RPJMN 2014-2019, hasilnya masih banyak target-target yang belum dicapai oleh Jokowi dan kabinet kerja.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan untuk sektor ekonomi, capaian selama lima tahun adalah 50:50.

BACA JUGA  RM Kincia Tuo, Manjakan Selera Pelanggan dengan Gulai Ayam Kamumue

“Untuk pertumbuhan ekonomi, kita lihat rata-rata pertumbuhan ekonomi selama lima tahun ini di seputaran 5%. Memang lebih rendah dibandingkan RPJMN lima tahun sebelumnya yang rata-ratanya itu mendekati 5,5-6%,” kata Bambang.

RPJMN, kata Bambang mencakup lima sektor yang menjadi target pemerintah. Yakni perkembangan ekonomi, pembangunan manusia dan masyarakat, pengembangan sektor unggulan, pemerataan dan kewilayahan, serta pembangunan politik hukum pertahanan keamanan.

Comment