PADANG – Pembangunan Jembatan Kuranji kembali dilanjutkan, tahun ini Pemprov Sumbar mengalokasikan Rp14 miliar. Anggaran tersebut guna menyambung kontruksi jembatan dari tiang ke tiang.
“Dulu kan tiangnya sudah siap, bantalannya juga sudah dipasang separo, sekarang kita lanjutkan. Sudah terkontrak Rp14 miliar,”ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sumbar, Fathol Bari Jumat (4/10/2019).
Dikatakannya, jembatan tersebut sudah dapat dimanfaatkan pada 2020, karena jalan penghubungnya dikerjakan pada 2020. Dengan itu, jembatan yang menghubungkan Kelurahan Kuranji dan Koto Tingga, Pasa Ambacang tersebut menjadi jalur alternatif memecah arus dari Belimbing menuju By Pass.
“Sekarang kan ada pembebasan lahan, ada tiga persil. Sudah selesai,”katanya.
Dengan itu nantinya, pembangunan jembatan itu diperkirakan tuntas 2020. Pemprov Sumbar sudah mengalokasikan Rp8 miliar untuk pembangunan jalan dan oprid jembatan.
“Tahun depan sekitar Rp8 miliar lagi, jalan itu sudah dapat dimanfaatkan,”ujarnya.
Dengan tuntasnya jembatan tersebut katanya, jalan lingkat Timur Kota Padang akan lebih efektif. Karena jalan itu salah satu jalan alternatif. Selama ini antara Belimbing dengan Pasar Ambacang terpisang, hanya dihubungkan jembatan By Pass, ke Gunung Nago sempit.
“Akibatnya arus menumpuk ke By Pass, sementara di Korong Gadang jalurnya sempit,”ulasnya.
Pembangunan kontruksi jembatan tersebut tersisa sepanjang 60 meter lagi dari total 140 meter, namun pelaksanaannya tidak tuntas-tuntas sejak 2010. Kendalanya pembebasan lahan.
Pada 2019 Pemprov Sumbar mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur sekitar Rp400 miliar. Anggaran itu teruntuk pada sejumlah infrastruktur penunjang perekonomian masyarakat.
Selain itu, juga menuntaskan sejumlah bangunan monumental yang dirancang Pemprov Sumbar satu dekade belakangan. Diantaranya pembangunan Studion Utama Sikabu Padang Pariaman dan Gedung Budaya Sumbar.
Diantaranya, melanjutkan pembangunan alternatif dan evakuasi tsunami ruas Nipah-Teluk Bayur. Pengerjaan jalan itu dilanjutkan dari Simpang Air Manis sampai Teluk Bayur dengan dana Rp8 miliar dengan pengaspalan.
Berikutnya pembangunan jembatan layang Purus. Lanjutan jalur Nipah-Purus-Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Tahun ini dialokasikan Rp15 miliar untuk pembangunan jembatan. Rencananya jalan tersebut nanti akan dikeluar di Transito, Ulak Karang.
“Khusus untuk Nipah-Purus-BIM ini belum bisa tuntas, tahun nanti kita upayakan sampai Transito dulu, kemudian dilanjutkan dengan pembebasan lahan,”ujarnya.(Bdr)
Comment