PADANG-Dinas Koperasi dan UKM Padang gelar temu usaha dan fasilitasi permodalan koperasi dengan menghadirkan narasumber dari LPDB Kementerian Koperasi, Kamis (3/10 /19). Kegiatan ini dalam menginventarisasi dan fasilitasi pengembangan usaha serta akses permodalan koperasi ke kredit program dana bergulir.
“Kegiatan ini melibatkan peserta 100 orang yang terdiri dari pengurus, manajer dan pengelola koperasi yang ada di Kota Padang,” ujar Kadiskop UKM Padang Syuhandra didampingi Kabid Pemberdayaan Koperasi Evilidiyanti, kemarin.
Dikatakan Syuhandra, kegiatan ini dilatarbelakangi inventarisasi dan fasilitasi poengembangan usaha dan akses permodalan koperasi ke kredit program adn dana bergulir semakin berkembang sesuai dengan dinamika serta perubahan tatanan ekonomi maupun sosial masyarakat.
Sebagai lembaha ekonomi, kegiatan usaha ekonomi melaksanakan fungsi intermediasi yang memiliki ciri, bentuk dan sistwm tersendiri yang wajib diatur serta diawasi. Kemudian, dikembangkan usahanya melalui permodalan kredit program an non program dana bergulir. Kemdian, juga bermnaksud memfasilitasi pengembangan usaha koperasi melalui akses permodalan ke kredit program APBN (LPDB) dan dana bergulir APBD.
Selain itu bertujuan meningkatkan skala usaha koperasi yang baik, memfasilitasi koperasi yang akan memanfaatkan kredit program maupun non program. Mewujudkan koperasi yang kuat dalam permodalan untuk bersaing dalam usaha. Sehingga sasaran koperasi yang potensial untuk difasilitasi dan dikebangkan melalui akses permodalan pada skala usaha.
Ditabahkan Syuhandra, seperti diketahui selama ini banyak akses permodalan bagi koperasi dalam mengembangkan usaha. Permodalan ini dapat diperoleh dari pemerintah maupu dari perbankan dalam ujud kredit usaha rakyat (KUR). Bahkan, hingga dana bergulir maupun dana pemberian hibah.
Data hingga semester pertama, koperasi di Kota Padang terdapat 725 unit, dengan kategori aktif sebanyak 470 unit dan tidak aktif 255 unit. . Bahkan, dari koperasi yang aktif itu tidak semuanya yang melaksanakan RAT semuanya. Smentara, jumlah keanggotaan koperasi mencapai 209.699 orang, dengan aset koperasi mencapai sebesar Rp1,353 triliun. Artinya, aset koperasi ini cukup besar yang bisa diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan, saat ini koperasi yang telah mendapatkan pembiayaan dari Lembaha Penyaluran Dana Bergulir (LPDB) terdiri dari, koperasi sejahtera, KKB Bung Hatta, Koperasi Dinamika Usaha Prima dan Koperasi pembangunan usaha Sumbar. “Minimnya, koperasi mendapatkan dana pembiayaan dari LPDB tidak terlepas dari dari persyaratan yang harus dipenuhi masih terasa berat, khususnya terkait waktu layanan dan ketatnya persyaratan yang diberikan,” ujar Syuhandra.
Sedangkan, pemateri LPDB Kementerian Koperasi Mahendrato mengatakan, dalam mendapatkan pembiyaan dari LPDB memang koperasi memenuhi persyaratan. Namun, LPDB mendapatkan kritikan saran dan masukan dari peserta karena sulitnya mendapatkan pembiayaan dana bergulir dari LPDB. Tapi ia kondisi seperti itu sebelumnya diakui, namun sekarang LPDB sudah mulai berbenah untukmemberikan pelayanan.
“Mamng sejak setahun lalu, keluhan dari seperti sering didapatkan dari konsumen yang ingin mendapatkan dana pembiyaan bergulir. Tapi, LPDB sudah mulai berbenah termasuk dengan SDM pelayana termasuk sarana dan prasarana juga dibenahi,” ujar Mahendrato. (rjk)
Mendapatkan Dana Bergulir dari LPDB Masih Sering Terkendala

Comment