PADANG – Jenazah perantau Minang korban kerusuhan di Wamena akhirnya di pulangkan ke kampung halamannya, Pesisir Selatan. Pengiriman jenazah dilakukan Rabu (25/9/2019) sekitar pukul 17.00 WIT menggunakan pesawat hercules.
“Iya kita sudah koordinasi dengan Pemkab Pessel dan Jayawijaya. Jenazah korban dapat dipulangkan,”sebut Gubernur Irwan Prayitno melalui Kepala Biro Humas, Setdaprov Sumbar, Jasman Rabu (25/9/2019).
Dikatakannya, hasil koordinasi dengan keluarga dan Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Papua, Pemprov Sumbar bersedia membantu peti mati untuk korban. Sementara untuk pesawat pemulangan akan diurus oleh Pemkab Jayawijaya menggunakan hercules.
Disebutkannya, dari 9 orang meninggal dunia sebelumnya, hanya 8 jenazah yang dibawa ke Sumbar. Satu orang diputuskan dikuburkan di Wamena.
Opsinya start dari Bandara Wamena menggunakan pesawat Herkules TNI AU, menuju Bandara Sentani Jayapura. Kemudian pindah pesawat menggunakan pesawat Batik Air karena penerbangan terakhir dari Sentani hanya tinggal pesawat Batik Ai.
Batas waktu keberangkatan pukul 17.00 wit.
Batas terakhir cargo Batik pkl 15.00 wit.
Rute perjalanan Batik Air dari Bandara Sentani – Makasar – Jakarta (Ganti pesawat) baru lanjut ke BIM.
Dijelaskannya, langkah Pemprov Sumbar menyikapi perantau Minang korban kerusuhan Wamena yakni, seluruh biaya peti mati korban tewas asal Sumbar di Wamena ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Sumbar.
Biaya pemulangan jenazah sebanyak delapan orang ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Jayawijaya. Satu orang lagi korban tewas tidak bisa dibawa pulang karena kondisi yang tidak memungkinkan.
Ambulance disiapkan di BIM untuk mengantarkan jenazah korban Wamena ke kampungnya masing-masing. Namun jika memungkinkan, Pemkab Pessel berencana akan memakamkan korban Wamena di Makam Pahlawan Pessel di Painan secara massal.
“Untuk kubur ini masih Konfirmasi dengan keluarga,”ungkapnya.
Kemudian, mengingat perantau Minang sekarang masih tinggal di lokasi pengungsian di Wamena, Pemprov Sumbar mengimbau bagi yang berniat dan berkemampuan dapat membantu meringankan beban mereka. Bantuan yang dibutuhkan saat ini berupa makanan, pakaian, sarung, selimut ataupun dana.(Bdr)
Comment