Pendidikan

Gubernur Irwan Prayitno : Biodiversitas Sebagai Daya Tarik Pariwisata di Sumbar

336
×

Gubernur Irwan Prayitno : Biodiversitas Sebagai Daya Tarik Pariwisata di Sumbar

Sebarkan artikel ini

PADANG — Indonesia dikenal masyarakat dunia sebagai salah satu negara megabiodiversity. Sebutan ini didukung  keadaan alam di Indonesia dengan iklim tropis yang menjadi habitat yang cocok bagi berbagai flora dan fauna. Hal ini menjadikan keanekaragaman hayati (biodiversitas) di Indonesia menjadi terhitung sangat tinggi.

Hal ini diungkapkan Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno saat peresmian dan sekaligus keynote speaker acara Seminar Nasional Biodiversitas dan Ekologi Tropika Indonesia 5 (BioETI 5) dan International Wildlife Symposium 5 (IWS V) di Convention Hall Unand, Jum’at (20/9/2019).

Acara Seminar ini dihadiri Rektor Unand Prof. Dr. Tafdil Husni, SE, MBA, para Narasumber Prof. Junichi Kojima dari Ibaraki University Jepang, Prof. Marcella Kelly dari Virginia Tech USA, Dr. Erin Poor dari University of Maryland USA, Prof. Syamsuardi dari Universitas Andalas, Ir. Suhandri dan Tim dari WWF Indonesia, LIPI dan Dekan FMIPA Unand serta para peserta perguruan tinggi negeri provinsi lainnya sebanyak 105 orang.

BACA JUGA  Wako Erman Safar Buka Lomba Ceramah Cilik Tingkat SD di Pasar Atas

Menurut Irwan, keberadaan biodiversitas Sumatera Barat harus dipelihara dan dimanfaatkan dengan memperhatikan aspek kelestariannya. Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah melalui pengembangan ekowisata berkelanjutan.

Upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk menggaet kunjungan wisatawan ke Ranah Minang secara sudah mulai menampakkan hasil dengan banyak turis-turis asing berdatangan ke Sumbar.

“Kita sangat kaya akan sumber daya biodiversitas. Dan ekowisata adalah salah satu bentuk implementasi ideal untuk menjaga sekaligus memanfaatkannya secara lestari. Dengan cara itu, masyarakat lokal menjadi pelaku utama sekaligus menerima manfaatnya secara langsung tanpa harus merusak,” kata gubernur Sumbar.

Di Sumbar memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Salah satunya hutan tropis di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sebagai Paru-paru Dunia.

Berbicara soal pariwisata, sebagai provinsi yang berada di sisi barat Pulau Sumatera, Sumatera Barat memiliki paket lengkap mulai dari pantai, laut, pulau, danau, bukit, lembah, pegunungan, kuliner hingga kekayaan adat istiadat.

BACA JUGA  Seminar SNTE Tingkatkan Budaya Riset Bagi Ilmuan Elektronik UNP

Keindahan alam bumi Ranah Minang bukan isapan jempol belaka, Sumbar memiliki tiga Geological Park (Geopark) Nasional, yakni Silokek, Ngarai Sianok-Maninjau, dan Sawahlunto, salah satunya Geopark Silokek telah diakui oleh UNESCO.

“Tentunya kita berharap, dengan adanya Geopark akan mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Sumbar. Dengan banyak wisatawan, tentu dengan sendirinya perekonomian di Sumbar juga ikut menggeliat,” ucap Irwan Prayitno

Selain itu masih banyak lagi ekowisata yang dimiliki Sumbar, seperti pulau-pulau kecil yang tak kalah menggoda untuk dikunjungi mulai dari Pasumpahan, Pamutusan hingga kawasan Mande yang disebut sebagai Raja Ampat-nya Sumbar. Ada juga di Kabupaten Kep. Mentawai memiliki wisata laut dengan ombaknya nomor dua tinggi di dunia, membuat para surving dunia berdatangan ke Mentawai.

Untuk wisata bahari Sumbar memiliki Pantai Padang dengan pesona matahari terbenam, hingga Pantai Air Manis yang dikenal lewat legenda si Malin Kundang anak durhaka.

BACA JUGA  Sambut Peringatan Hari Armada, Lantamal II Padang Gelar Ziarah ke Makam Pahlawan 

“Belum lagi Danau Kembar, Danau Maninjau hingga Danau Singkarak yang juga tak kalah menarik untuk disinggahi, dengan ikan bilihnya,” jelasnya.

Pemerintah Sumbar terus genjot kunjungan sektor pariwisata dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi terbaru. Akan tetapi untuk bisa menjadikan pariwisata sebagai sumber ekonomi baru dibutuhkan sejumlah upaya agar angka kunjungan wisatawan terus meningkatkan dan mengoptimalkan daya tarik objek wisata.

Salah satu upaya yang dilakukan menurut gubernur adalah mematangkan rencana pengembangan pariwisata agar jelas seperti apa target yang hendak dicapai.

“Pemerintah terus melakukan pembenahan pada sejumlah objek wisata yang ada di daerah itu untuk meningkatkan jumlah kunjungan, dengan mendatangkan investor dalam pembangunan tempat wisata untuk dilengkapi infrastruktur dan sarana penunjang lainnya, seperti hotel, homestay, restoran dan lainnya,” ungkap gubernur.

“Oleh karena itu pemerintah sangat mendukung ekowisata. Kami juga mengajak dan mendorong mitra -mitra untuk turut terlibat mengembangkan ekowisata,” tutupnya.(rel/rjk)

 

Comment