PADANG – Peduli terhadap bencana kabut asap, Karang Taruna Kecamatan Kuranji Kota Padang gelar bagi – bagi masker kepada pengendara, Rabu (18/9/19). Dalam kegiatan sosial ini Karang Taruna berkolaborasi dengan anggota legislatif yang merupakan anak Nagari Pauh IX Kuranji.
“Sementara masker yang dibagikan sebanyak 2.000 masker kepada masyarakat terutama pengendara,” ujar Ketua Karang Taruna Kuranji Fadhli Islami di sela sela bagi bagi masker tersebut.
Dikatakan Fadhli, bagi bagi masker tersebut dilaksanakan di Jalan Bypass depan Kantor KAN Pauh IX Kuranji. Kegiatan sosial ini dilaksanakan sekitar pukul 16.00 WIB.
Membagikan 2000 masker kepada pengendara sepeda motor bersama anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman, Ketua DPRD Padang Syafrial Kani Dt Rj Jambi SH, yang merupakan anak nagari Pauh IX Kuranji. Juga hadir Camat Kuranji, Pukesmas dan Polsek Kuranji.
Anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman mengatakan, masker gratis yang dibagikan ke pengendara kendaraan roda dua dan empat tersebut sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan masyarakat. “Langit di Kota Padang tidak biru lagi dampak dari asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau. Pemandangan ini seperti yang terjadi pada tahun 2015 yang lalu,” ujar Evi. .
Dikatakan Evi, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menghasilkan polutan asap yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Akibat kebakaran hutan dan lahan adalah bencana besar baik secara ekonomi, lingkungan dan kesehatan manusia.
Ketua DPRD Padang Syahrial Kani Dt Rj Jambi SH mengatakan, dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tentu merugikan banyak pihak, khususnya masyarakat Sumbar pada umumnya masyarakat Kota Padang yang tercemar polusi udara dari kabut asap pembakaran hutan dan lahan. Dan peristiwa kabut asap ini tidak baik untuk kesehatan manusia.
“Saat terpapar kabut asap setidaknya orang akan mengalami Batuk – batuk, sesak napas, dan iritasi mata. Tapi polusi udara yang sangat menguatirkan, ditambah dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh bisa mengakibatkan gangguan pernafasan,” ujar Syafrial.
Syahrial memaparkan, setidaknya ada tiga masalah pernapasan yang akan dialami seseorang ketika terpapar polusi udara dalam rentang waktu tertentu.
Pertama batuk dan iritasi tenggorokan. Hal ini bisa terjadi karena kadar ozon yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dalam sistem pernapasan. Gejala batuk- batuk dan perih di tenggorokan akan dirasakan beberapa jam setelah seseorang terpapar kabut asap. Ozon dapat terus membahayakan Paru – paru, bahkan setelah gejala mengilang.
Masalah kesehatan kedua yakni memburuknya gejala asma. Kabut asap buruk bagi kesehatan setiap orang apalagi bagi para penderita asma. Paparan polusi udara dan kabut asap dapat memperburuk gejala asma.(rjk)
Comment