PADANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar mencatat telah terjadi 12 titik kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Saat ini kebakatan hutan dan lahan tersebut sedang masa pendinginan.
“Memang ada sejumlah kebakaran hutan dan lahan di Sumbar, meski begitu asap yang munutupi langit Sumbar ini tidak dari kebakaran hutan di Sumbar, tapi karena asap kiriman,”sebut Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Erman Rahman, Jumat (13/9/2019).
Disebutkannya, kebakaran hutan terjadi di Solok Selatan, Dharmasraya, Tanah Datar dan Sijunjung. Hanya saja petugas mengalami kesulitan untuk memadamkan api, karena lokasi kebakaran jauh dari akses jalan mobil pemadam.
“Api sudah padam, tapi sekarang sudah tahap pendinginan, hanya saja masih terbaca satelit,”
Belakangan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Asap telah menyelimuti 18 Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat kecuali Kab. Kepulauan Mentawai ke semua wilayah tersebut dengan tingkat ketebalan kabut ringan dan sedang.
Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Barat memantau, berdasarkan citra satelit MODIS Aqua Terra, pada Tanggal 11-13 September 2019 di Wilayah Provinsi Sumatera Barat terdapat 4 titik hotspot yang tersebar di 4 Kabupaten dengan tingkat kepercayaan 90 -100 persen. Adapun lokasi hospot (titik panas) tersebut berada Di Kabupaten Dharmasraya, Pasaman, Pesisir Selatan dan Solok, ke 4 Kabupaten tersebut dalam kategori perlu penanggulan segera.
Hotspot tersebut cendrung berada dalam kawasan hutan lindung dan areal perkebunan seperti 4 titik Hotspot berada di Nagari Silayang, Kab. Pasaman dan Kec. Payung Sekaki, Kab. Solok, Nagari Tapan Kab. Pesisir Selatan berada dalam kawasan hutan, sedangkan 3 Titik panas di Nagari Abai, Nagari Timpeh Kabupaten Dharmasraya berada dalam areal perkebunan. beberapa daerah lain juga sangat berpotensi terbakar seperti Kabupaten Kabupaten Sijunjung, Tanah Datar, Lima Puluh Kota, Agam, Solok Selatan dan Sawahlunto masuk dalam kategori sangat mudah terbakar.
Walau beberapa kawasan di Sumatera Barat telah terjadi kebakaran dan dilakukan penangulangan seperti yang terjadi Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Dharmasraya. Namun berdasarkan Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau seminggu kedepan untuk wilayah Provinsi Sumatera Barat cerah dan berawan dengan suhu rata-rata antara 22 0C sampai 30 0C dengan kondisi cuaca tersebut.
“Semakin meningkatkan potensi kebakaran hutan dan lahan ditambah sebaran titik panas yang cukup banyak sehingga jika tidak ada upaya pencegahan dan penagulangan dari Pemerintah Sumatera Barat dan pihak-pihak terkait maka asap dan kabut di Sumatera Barat dalam katagori pekat dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat,”sebut Kepala Kajian dan Kampanye Walhi Sumbar, Yoni Candra. (Bdr)
Comment