PADANG-Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar H Syahruddin SH Msi mengatakan, perlu dilakukan evaluasi program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), karena sudah melewati setengah tahun anggaran. Sebab, sudah menjadi agenda rutin, BKKBN Sumbar melakukan evaluasi sejauh mana ketercapaian program KKBPK bersama mitra.
“Disamping itu, evaluasi bertujuan untuk menggali informasi apa kendala-kendala yang membuat pelaksanaan program mengalami hambatan, serta mencarikan solusi bersama untuk mengatasi yang ditemui selama ini,” ujar Syahruddin pada rapat evaluasi KKBPK, Selasa (3/9).
Dikatakan, dalam periode Januari-Juli 2019, pencapaian peserta baru total terhadap prakiraan permintaan masyarakat untuk Provinsi Sumbar sebesar 48,68 persen. Dengan pencapaian peserta baru tertinggi di Dharmasraya sebesar 62,94 persen. Untuk pencapaian peserta baru terendah di Kabupaten Solok, Kota Payakumbuh dan Mentawai masing-masing 34,34 persen; 32,67 persen; 21,06 persen. Sampai per Juli 2019 Peserta KB aktif pada level provinsi sekitar 68,21 persen dan Unmetneed sekitar 15,01 persen.
“Kami berterima kasih, kepada mitra yang telah serius menggalakkan penggerakan program KKBPK di kabupaten/kota hingga dapat mencapai beberapa capaian yang kami harapkan,” ujar Syahruddin.
Namun begitu, uajr Syahruddin, selaku lembaga yang punya tugas pokok dalam program KKBPK perlu melakukan koordinasi intens guna menyiapkan rencana aksi selanjutnya sampai akhir tahun anggaran 2019 berakhir.
Beberapa hal penting yang perlu ditekankan pada pertemuan ini, mendapatkan informasi dari kabupaten dan kota terhadap perkembangan program KKBPK. Dan mendapatkan informasi terhadap kendala-kendala/persoalan yang ditemui oleh para mitra di lapangan dalam pelaksanaan program KKBPK. “Maka kita perlu bersama-sama mencari solusi mengatasi kendala di lapangan itu,” uajr Syahruddin. (rjk)
Comment