PADANG — Gubernur Sumbar Prof rwan Prayitno meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) segera menyelesaikan serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumbar terhitung hingga semester satu, yang sesuai data jauh di bawah target.
Irwan Prayitno menegaskan, agar segera menyelesaikan semua permasalahan dan target serapan fisik dan keuangan hingga September akhir.
Hal ini disampaikan pada rapat evaluasi pembangunan semester satu tahun anggaran 2019, di Auditorium Gubernur, Rabu (7/8/2019).
“Deviasinya terlalu jauh dari target realisasi fisik 70,73 persen hanya tercapai 46,11 persen. Realisasi keuangan target 66,92 persen hanya tercapai 40, 73 persen, jika deviasinya dibawah 10 persen masih bisa dimaklumi. Ini pasti ada yang salah,” ujar Irwan.
Irwan Prayitno mengatakan, OPD yang capaiannya masih jauh dari target diminta untuk segera menggenjot realisasi di instansinya agar target akhir tahun di atas 95 persen bisa tercapai.
“OPD yang rendah-rendah ini saya beri waktu hingga September. Jika realisasi masih tidak membaik, akan diberikan sanksi agar ini tidak jadi kebiasaan setiap tahun,” ucapnya.
“Tidak ada alasan untuk merealisasikan anggaran, ini tugas kepala OPD untuk segera mengatasi masalah, maksimal deviasi pada September itu hanya 10 persen,” tuturnya
Irwan Prayitno menyampaikan, evaluasi yang dilakukan ini merupakan upaya pemerintah dalam mengendalikan pembangunan sehingga berjalan dengan baik. Sehingga, ada perbaikan dan evaluasi yang dilakukan setiap bulan oleh OPD.
“Insya Allah tidak ada masalah. Evaluasi seperti ini biasa dilakukan, karena terkait realiasi ini dari pengalaman tahun sebelumnya diakhir tahun semua target akan terpenuhi oleh OPD, bahkan semua diatas 95 persen,” pungkasnya
Kepala Biro Rantau dan Pembangunan Sumbar Luhur Budianda menyebutkan, total anggaran pembangunan provinsi itu pada 2019 mencapai Rp 7,1 triliun masing-masing belanja tidak langsung Rp 4,3 triliun dan belanja langsung Rp 2,7 triliun.
Budi menyampaikan bahwa Evaluasi semester pertama tahun ini didapati serapan fisik dan keuangan OPD yang paling baik hingga semester satu adalah Inspekstorat Daerah, sementara yang belum mencapai target adalah Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air. (rel/rjk)
Comment