Hukum

Generasi Muda Harus Waspada, 1,7 Persen Penduduk Sumbar Terlibat Narkoba

322
×

Generasi Muda Harus Waspada, 1,7 Persen Penduduk Sumbar Terlibat Narkoba

Sebarkan artikel ini
Kepala BNNP Sumbar Brigjen Pol Drs. Khasril Arifin sematkan pin peserta Bimtek Pegiat Anti Narkoba Lingkungan Pendidikan, Selasa (23/7).ist

PADANG – Sekitar 1,7 persen dari jumlah penduduk masyarakat Sumbar terlibat penyalahgunaan narkoba. Dari angka itu sebagiannya masih tergolong anak muda.

“Secara nasional 2,20 persen penduduk Indonesia itu terlibat narkoba, sekitar 2 juta adalah anak muda. Di Sumbar sebanyak 1,7 persen penduduk yang terlibat, atau sekitar 63 ribu, ini data hasil penelitian,”sebut Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat, Brigjen Pol Drs. Khasril Arifin pada kegiatan Bimbingan Teknis Pegiat Anti Narkoba Lingkungan Pendidikan, Selasa (23/7/2019) di Hotel Kryad Bumi Minang.

Disebutkannya, dengan tingginya angka penyalahguna narkoba tersebut perlu peran elemen masyarakat untuk mengatasinya. Di Sumbar ada tiga tungku sajarangan, alim ulama, cadiak pandai dan ninik mamak. Unsur masyarakat ini harus ikut serta dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba di ranah Minang.

BACA JUGA  Untuk Honor dan Perjalanan Dinas, BPK Sumbar Temukan Miliaran Rupiah Kelebihan Bayar

Selain itu juga keterlibatan lingkungan pendidikan, seperti sekolah dan perguruan tinggi. Khusus di perguruan tinggi, kampus harus aktif dalam mendorong pencegahan penyalahgunaan narkoba.

“Jadi pihak kampus itu harus mendukung langkah pencegahan penyalahgunaan narkoba,”sebutnya.

Secara keseluruhan hingga Juli, sudah ada 18 kasus narkoba dilakukan penindakan oleh BNNP Sumbar. Dari jumlah itu sudah ditetapkan 20 orang tersangka.

Dengan itu BNNP Sumbar mengajak mahasiswa terlibat dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba di lingkungan pendidikan. Khusus bimtek kali ini BNNP Sumbar melibatkan 30 mahasiswa dari tiga perguruan tinggi. Yakni, Universitas Bung Hatta, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat dan Universitas Negeri Padang. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari tanggal 23 dan 24 Juli 2019.

BACA JUGA  Aturan Bersepeda, Permenhub No 59/2020 Perlu Dukungan Pemda

Diakuinya, narkoba sudah masuk ke desa-desa ke Sumbar. Menurutnya, tingginya angka itu karena besarnya peluang masuknya narkoba ke Sumbar. Seperti banyaknya pelabuhan laut tidak resmi.

“Angka-angka itu bisa saja salah, namun saya akui narkoba sudah masuk ke desa-desa,”katanya.

Untuk itu, Khasril mengingatkan generasi muda harus tetap waspada dengan narkoba. Karena saat ini perang tidak hanya fisik, namun sudah berkembang menjadi perang ekonomi dan candu.

Menurutnya, masih banyaknya penyalahguna narkoba di Sumbar tidak lepas dari adanya paradigma, kejahatan penyalahgunaan narkoba bukan menakutkan dan memalukan. Kemudian lemahnya sistem hukum, berkembannya teknologi dan penegak hukum belum bersih. (Bdr)

Comment