PADANG – Menghadapi ancaman bencana akibat cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini, Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V telah menyiapkan berbagai antisipasi, untuk menghadapi bencana akibat curah hujan. Salahsatunya dengan menjaga lingkungan dari sampah, yang bisa menyebabkan banjir.
Melalui momen peringatan Hari Adhyaksa ke-59 dan Hari Dharmakarini, BWSS V berkolaborasi dengan Kejaksaan Tinggi Sumbar, membersihkan sampah di Danau Cimpago melalui Gerakan Indonesia Bersih dan Aksi Bersih Danau Cimpago, Jumat pagi (12/7/2019). Gerakan ini melibatkan Dinas PSDA Provinsi Sumbar, Bappeda Provinsi Sumbar, seluruh Balai di lingkungan Kementerian PUPR.
Juga ikut terlibat PT Semen Padang, BNI, PT Kunango Jantan Dandim 0312 Padang, POlresta, Pemko Padang, camat, lurah dan penggiat lingkungan komunitas peduli sungai se-Kota Padang.
Kepala BWSS V, Maryadi Utama, ST, M.Si mengatakan, Danau Cimpago, di Kota Padang, merupakan sistem pengendali banjir yang terdiri dari saluran drainase kota (Drainase Purus), kolam retensi, pintu air, yang dikendalikan sebagai satu kesatuan pengelolaan.
“Dengan sistem ini, maka lokasi rawan banjir akan dibatasi dengan jelas. Sehingga evalasi muka air, debit dan volume air yang harus dikeluarkan dari sistem dapat dikendalikan,” ujar Maryadi saat membuka kegiatan .
Bangunan sistem pengendali banjir ini dapat menahan laju air pasang dari laut dan debit banjir, dari kanal banjir, agar tidak masuk ke dalam drainase dan membanjiri pemukiman.
Karena begitu poentingnya polder Danau Cimpago ini, BWSS V mengajak Pemko Padang, akademisi dan warga yang tinggal di sekeliling polder Danau Cimpago, untuk menjaga dan merawat bangunan pengendali banjir ini.
“Kita semua dan setiap warga, pengunjung dan pedagang, agar tidak membuang sampah ke polder. Namun bersama-sama menjaga kebersihan polder ini,” ajak Maryadi.
Pada kesempatan itu, BWSS V juga menyosialisasikan bagaimana menangkap air hujan dengan tumpah IPAH (Instalasi Pemanenan Air HUjan). Caranya dengan mengumpulkan dan menyimpan air hujan dari atap rumah, gedung dan di permukaan tanah pada saat hujan.
Cara ini sebagai salah-satu pemanfaatan air hujan yang dapat digunakan untuk mengatasi kelangkaan air bersih, mengurangi volume air limpasan hujan dan mengisi kembali air tanah. Terutama di kawasan perkotaan.
Maryadi juga mengajak masyarakat, agar setiap rumahnya memiliki pbiopori dan penghijauan, agar terhindar dari banjir besar di saat hujan lebat terjadi. “Hal ini kita lakukan agar terhindar dari krisis air serta banjir. Apalagi Kota Padang sudah mengurangi jalur hijau dan diganti dengan pembetonan. Maka kita harus siap siaga menampung banjir yang besar,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumbar, Priyanto mengatakan, melalui kegiatan Gerakan Indonesia Bersih dan Aksi Bersih Danau Cimpago ini, Kejati Sumbar bersama BWSS V dan seluruh stakeholder yang terlibat ingin memberikan contoh, motivasi dan edukasi kepada masyarakat, bahwa sampah membahayakan bagi kehidupan.
Gerakan Indonesia Bersih ini menurutnya, harus didukung bersama, demi terwujudnya sungai yang bersih dan Indonesia bersih dari sampah tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelamatkan lingkungan. Melalui gerakan ini, komunitas sungai dan lingkungan hidup mulai muncul. “Komunitas ini peduli membersihkan sampah di sungai,” ujarnya.
Priyanto yang pertama kali datang ke kawasan Danau Cimpago ini juga mengaku kagum dengan keindahan danau buatan ini. Menurutnya, seharusnya danau ini dikelola dengan baik, agar menjadi objek wisata yang dapat menarik wisatawan datang ke Kota Padang. “Danau Cimpago ini harus bersih dari sampah dan dapat dinikmati masyarakat. Kalau perlu danau ini dapat bermanfaat memenuhi kebutuhan masyarakat dan jadi destinasi pariwisata. Jika pariwisata bergerak, maka dapat memberikan kontribusi penerimaan daerah melalui pendapatan asli daerah (PAD),” harapnya.
Priyanto menambahkan, selain Gerakan Indonesia Bersih dan Aksi Bersih Danau Cimpago, Jumat pagi (12/7/2019), Hari Adhyaksa ke-59 dan Hari Dharmakarini juga diisi dengan rangakain kegiatan bhakti sosial, yakni donor darah, operasi katarak, bibir sumbing dan pemberian sembako.
Gerakan Indonesia Bersih dan Aksi Bersih Danau Cimpago, Jumat pagi (12/7/2019) juga ditandai pelepasan ikan dan burung merpati, serta naik perahu membersihkan sampah di Danau Cimpago. Pada kesempatan itu, juga ada penyerahan bantuan alat bermain untuk taman bermain di Danau Cimpago, oleh PT Semen Padang. Juga ada penyerahan bantuan satu unit kapal pengangkut sampah di Danau Cimpago melalui program CSR BNI, oleh CEO BNI Wilayah Padang, S Hidayat Safwan dan penyerahan bantuan bibit ikan dari PT Kunango Jantan. Semuanya diserahkan kepada komunitas komunitas sungai dan lingkungan hidup di Danau Cimpago. (Bdr)
Comment