Pariwisata

Setelah Melalui Perjuangan Panjang, Tambang Batu Bara Sawahlunto Masuk UNESCO

244
×

Setelah Melalui Perjuangan Panjang, Tambang Batu Bara Sawahlunto Masuk UNESCO

Sebarkan artikel ini

SAWAHLUNTO — Peninggalan tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto resmi masuk ke dalam daftar warisan budaya dunia The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dengan nama Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto.

“Ini membutuhkan perjuangan yang sangat luar biasa, sejak tahun 2015 dengan perjuangan panjang akhirnya membuahkan hasil, Alhamdulillah .. tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto masuk dalam UNISCO,” ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat meresmikan pompa irigasi tenaga surya pertama di Desa Talawi Hilir, Kecamatan Talawi, Senin (8/7 /2019).

Selain itu juga meresmikan jembatan Lakuak Code di Desa Lintau Buo, Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat, yang dihadiri oleh Dirut PT. Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin, Wakil Walikota Sawahlunto H. Zohirin Sayuti, Forkopimda dan beberapa karyawan PT. BA serta Unsur OPD Sawahlunto.

Dikatakan Irwan,, banyak hal yang harus dipersiapkan, mulai dari proses pengumpulan data, penyusunan dokumen secara intensif, bahkan melibatkan para tokoh dan pakar baik dari dalam dan luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.

BACA JUGA  Ditinjau Gubernur Mahyeldi, Pembangunan Normalisasi Batang Tapan Jadi Objek Wisata Baru

Gubernur Sumbar menyebutkan, didalam persidangan ICOMOS (International Council on Monuments and Sites) di Azerbaijan, akhir tambang Ombilin memperoleh pengakuan sebagai warisan dunia world heritage oleh UNESCO dengan memasukan usulan untuk menambah wilayah enam kabupaten dan kota yang meliputi Padang, Padangpanjang, Kota Solok, Kabupaten Solok, Padangpariaman dan Tanahdatar.

“Karena wilayah tersebut masuk dalam wilayah Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto yang akhirnya ditetapkan sebagai warisan budaya dunia,” ucapnya.

Menurut Irwan Prayitno, saat ini Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto sudah masuk daftar warisan budaya dunia yang kelima dimiliki Indonesia tahun 2019, yang sebelumnya, ada Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah (1991), Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta (1991), Situs Sangiran, Jawa Tengah (1996) dan Sistem Subak di Bali (2012).

Gubernur berharap dengan adanya warisan budaya dunia ini, bisa mendongkrak pariwisata yang ada di Sumbar, pemerintah dan masyarakat harus bisa menunjukkan kemampuan untuk mengelola situs cagar budaya dan warisan dunia.

BACA JUGA  Bangun Desa Adat Wisata, Butuh Proses dan Dukungan Masyarakat serta Pemerintah

“Untuk itu, marilah kita jaga warisan budaya dunia ini, karena nantinya akan menjadi destinasi wisata dunia di Sumatera Barat, apalagi dampaknya tentu sangat besar dengan banyaknya para wisatawan yang akan berkunjung ke Sawahlunto nantinya,” ungkap Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno meminta, agar pemerintah Kota Sawahlunto untuk mempersiapkan diri dalam bentuk perbaikan insfrastruktur dan membangun hotel yang representatif.

Gubernur mengucapkan terima kasih kepada PT. Bukit Asam (PTBA) yang telah banyak membantu dan berjuang mulai dari awal dalam pembentukan Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto (UNESCO) menjadi warisan budaya dunia.

Selain itu PTBA juga membantu pompa irigasi tenaga surya Desa Talawi Hilir, Kecamatan Talawi dan jembatan Lakuak Code di Desa Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, yang sangat membantu masyarakat setempat dengan dana sekitar Rp 1,4 milyar lebih, sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan membangun kemandirian masyarakat.

BACA JUGA  Lighthouse, Restauran di Padang Sajikan Pemandangan Laut yang Memukau

Pada kesempatan tersebut Arviyan Arifin Dirut PT Bukit Asam Tbk menyampaikan bantuan pompa air tenaga Surya yang diberikan oleh Bukit Asam ini, mampu mengairi sawah seluas 50 hektar di Desa Talawi yang memiliki area persawahan dengan jarak sekitar 880 meter dari aliran sungai.

“Kini masyarakat telah dapat merasakan manfaat irigasi yang pengairannya dibantu dengan pompa air tenaga surya. Dulunya panen hanya satu tahun sekali, kedepan bisa dua kali panen, bahkan bisa tiga kali dalam se tahun,” jelasnya.

Ditambahkanya ada juga bantuan berupa pembangunan jembatan Lintau Buo di Kabupaten Tanah Datar, dan penyerahan bus operasional sekolah di Kabupaten Agam. Pemberian bantuan ini dilakukan secara simbolis di Desa Talawi, Kota Sawahlunto.

“Saya berharap melalui bantuan ini, masyarakat dapat merasakan manfaat langsung serta dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan bisa terus terjalin hubungan baik antara Bukit Asam denganPemerintah Daerah dan masyarakat,” harap Arviyan. (rel/rjk)

Comment