Ekonomi

Batik Sampan Bisa jadi Sektor Utama untuk Pengembangan Ekonomi Daerah Pariaman

401
×

Batik Sampan Bisa jadi Sektor Utama untuk Pengembangan Ekonomi Daerah Pariaman

Sebarkan artikel ini

PARIAMAN — Pariaman memiliki peluang dalam pengembangan Wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dengan momentum Pariaman Expo 2019 ini yang melaksanakan Segmen Pameran produk unggulan. Seperti promosi kerajinan rakyat dan promosi pariwisata Kota Pariaman. Kemudian, festival Sala Lauak Piaman 2019, festival batik sekaligus launching Batik ‘Sampan’ yang sangat potensial dijadikan sebagai sektor utama untuk pengembangan ekonomi daerah.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Drs. Nasrul Abit Datuak Malintang Panai dalam sambutan pembukaan Pariaman Expo 2019 yang digelar di lapangan panggung utama Pantai Gondariah, Minggu (7/7/2019).

Hadir dalam acara Pariaman Expo 2019 tersebut Walikota Pariaman Dr. Genius Umar,, Wakil Walikota Pariaman Drs. Mardison Mahyuddin, Sekda Pariaman, Forkopimda Kota Pariaman, OPD Kota Pariaman, Ketua BKMT Sumbar dan Mejelis Taklim se Sumbar yang ikut ramaikan Tabliq Akbar yang diperkirakan hadir 10 ribu orang lebih jemaah.

Wagub Sumbar Nasrul Abit menyampaikan, untuk mengembangkan wisata MICE diperlukan kesiapan infrastruktur yang sudah ada, memiliki desinasi wisata yang sangat bagus dan mempunyai fasilitas akomidasi seperti Hotel serta bandara sangat dekat.

“Dengan apa yang dimiliki oleh Pariaman, kita semua berharap agar jalan menuju Bandara Internasional Minangkabau dapat diperluas dan lancar tidak macet lagi,” kata Wagub.

BACA JUGA  Ujudkan Kota Inklusi, Pemko Padang Latih Penyandang Disabilitas Menjahit

“Selain itu Kota Pariaman kedepan bisa menyediakan ruang konvensi yang menampung ribuan pengunjung serta hotel yang representative,” ucap Nasrul Abit.

Nasrul Abit mengatakan, dalam percepatan pengembangan wisata, Pemprov Sumbar telah menyiapkan anggaran sebesar 40 persen dari total kebutuhan pengembangan destinasi bagi daerah melalui anggaran Bantuan Keuangan Khusus APBD Provinsi Sumbar dengan syarat daerah sudah harus menyiapkan DED dan Master Plan terlebih dahulu.

Pembenahan Infrastruktur destinasi ini menjadi perhatian utama Pemprov. agar promosi yang dijalankan bersama-sama selama ini tidak sia-sia disebabkan kekecewaan wisatawan terhadap ketersediaan infrastruktur destinasi wisata tidak memadai.

Wagub mengungkapkan batik yang ada di Sumbar (Batik Tanah Liek) salah satu produk unggulan yang sudah ternama memiliki filosofi dengan ciri khas daerah masing-masing di Sumbar, tetapi Batik ‘Sampan’ juga mempunyai corak yang unik dan berbeda dengan menggunakan bahan yang berbeda pula.

“Untuk itu kita perlu memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, agar kita tidak ketinggalan dalam memproduksi dan pemasaran dengan memanfaatkan sistem digital,” tutur Nasrul Abit.

BACA JUGA  DPC Gerindra Salurkan Bantuan Sembako ke Pengungsi Korban Gempa Kajai Pasbar 

Katanya, Pemko Pariaman harus bisa memanfaatkan Batik Sampan sebagai simbol daerah Contohnya pada ASN Pemko Pariaman bisa menggunakan pakaian Batik Sampan pada hari-hari tertentu, dengan cara itu kita bisa langsung mempromosikan hasil daerah kita,” jelasnya.

Tambah Wagub, dalam pengelolaan Sala lauak makanan khas Kota Pariaman, perlu dilakukan inovasi produk sala lauak dari segi rasa maupun bentuknya guna meningkatkan mutu dan diversifikasi dari hasil produk sala tersebut.

“Sala lauak salah satu khas Pariaman dari sekian banyak makanan khas pariaman lainya, kegiatan ini sangat perlu agar menjaga rasa dan inovasi dari sala lauak itu sendiri, dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” imbaunya.

Ia berharap melalui pengembangan dan inovasi produk sala, kemudian bagaimana nantinya produk sala lauak ini lebih baik, bisa juga dipesan melalui tehnologi digital dan bisa go-nasional bahkan bisa sampai ke luar negeri, sehingga dapat dinikmati oleh semua orang seperti rendang .

“Kita berharap dengan produk sala yang menjadi icon Kota Pariaman ini, dapat menjadi oleh-oleh yang wajib dibawa oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kota Pariaman, ” ujarnya.

Walikota Pariaman Genius Umar juga sependapat untuk memperkenalkan produk unggulan seperti Batik Sampan harus bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, dengan melalui promosi berbagai media terutama media digital lebih efektif, lebih murah dan lebih cepat dibandingkan media konvensional.

BACA JUGA  25 Ribu Paket Sembako Ramadhan Berbagi Baznas Padang Disalurkan

“Sesuai dengan tema kita hari ini yaitu ‘Akselerasi Pengembangan Industri Kreatif, Menyambut Industri 4.0’ pada acara Pariaman Expo 2019 merupakan kalender event tahunan yang sekaligus memeriahkan Hut Kota Pariaman yang ke-17 tahun dengan mempromosikan produk unggulan,” ungkap Genius.

Ditambahkan Genius, kegiatan ini diselenggarakan mulai 6 sampai 14 Juli 2019, dengan menampilkan, festival Sala Lauak Piaman, festival batik dan saat ini diselenggarakan tabliq akbar dengan dihadiri 10 ribu orang lebih jemaah.

Bidang pariwisata merupakan bidang yang sangat potensial dijadikan sebagai sektor utama dalam pengembangan ekonomi daerah karena memiliki multiplier effect dalam menggerakan roda ekonomi.

Kemudian Pemko Pariaman mengucapkan terima kasih kepada Badan Kontak Mejelis Taklim (BKMT) se Sumatera Barat yang ikut ramaikan pembukaan Pariaman Expo 2019, dengan mendatangkan jemaah dari berbagai daerah.

Ia memaparkan program keagamaan yang dilakukan oleh Pemko Pariaman. Program itu seperti, program satu desa satu penyuluh agama, program magrib mengaji. (rel /rjk)

Comment