PADANG – Sumbar terancan tidak bisa mengikuti ajang multi iven Porwil X di Bengkulu pada November mendatang. Karena anggaran untuk pengiriman atlet ke Porwil dianggarkan pada APBD Perubahan 2019 Walaupun KONI telah mengusulkan anggaran ke DPRD Sumbar, namun belum jelas karena belum dibahas .
“Sedangkan anggaran APBD perubahan akan dibahas oleh anggota DPRD Sumbar yang baru, hasil produk Pemilu 2019 ini,” ujar Ketum KONI Sumbar Syaiful SH Senin (20/05/2019).
Maka jelas Syaiful, hingga saat ini KONI tidak berani membantu dan membentuk pelatihan terhadap atlet ke Porwil ajang multi iven empat tahunan tersebut. Karena KONI ketiadaan anggaran. Maka bicara Porwil setelah ada anggaran di APBD Perubahan nanti dari yang diusulkan sebesar Rp30 miliar .
Dikatakan Syaiful, maka, saat ini KONI lebih fokus membantu melakukan pembinaan atlet berprestasi ke Kejurnas Pra PON masing masing cabor. Dalam hal ini Koni hanya membantu memberangkatkan atlet berprestasi ke Pra PON bukan mengirimkan. Namun, di Porwil KONI benar melakukan pengiriman karena ajang multi iven.
Sebab dalam waktu dekat KONI Sumbar akan menghadapinya agenda Porwil X Bengkulu dan Kejuarnas Pra PON sebanyak 47 Cabor. Pra PON untuk ajang kualifikasi atlet menghadapi ajang PON yang dilaksanakan di Papua tahun 2020 mendatang. Porwil mempeetandingjan 11 Cabor dan 36 Cabor pada Pra PON.
Namun, KONI akan mewanti wanti tidak semua atlet Cabor yang bisa membantu memberangkatan untuk Pra PON dah Porwil.
“Namun atlet dari cabor yang dikirim ke Kejurnas Pra ON benar benar atlet yang broeprestasi tingkat regional dan nasional yang dibantu kebrangkatanya,” ujar Syaiful.
Dikatakan Syaiful, dalam hal ini berani bersikap menentukan memberangkatan atlet yang berprestasi. Artinya biar diberangkatan atlet yang benar benar berprestasi sehingga melahirkan prestasi yang jelas. Dari pada memberangkatan banyak atlet dengan prestasinya sedikit. Apalagi dengan keterbatasan anggaran .
Maka KONI akan membentuk 5 orang Tim Monev yang dilomandoi Togi P Tobing yang untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap atlet setiap yang yang berpotensi untuk diikutkan ke Porwil dan pra PON..Tim Monev ini terdiri dari Elvis Martin Andi Luthan Yosrizal dan Raymond. Maka tim Monev inilah yang bertugas melakukan tugas Monev setiap atlet di Cabor.
Apakah cabor yang bersangkutan rutin melakukan latihan, atau hanya seminggu jelang berangkat mereka melakukan latihan. Maka dengan berat hati KONI tidak membantu atlet yang bersangkutan ke Pra PON. Dan KONI siap menerima knsskwensi dari kebijakan KONI atau atlet yang tidak serius tersebut. Sedangkan atlet yang telah dibantu atletik dan menembak ke Pra PON.
Dan bantuan terhadap atler Pra PON hanya bersifat bantuan latihan dari anggaran KONI Sumbar tahun 2019 .Namun tidak semua anggaran tahun 2019 sebesar Rp5 miliar untuk bantuan atlet disitu juga sana operasional sekretariat KONI yang terdiri dari administrasi, ATK dan honor pegawai sekretariat. (rjk)